Tangkuban
Parahu merupakan gunung berapi yang masih aktif. Letaknya 25-30 km di utara
kota Bandung ke arah kota kecil Lembang. Perpaduan antara keindahan alam,
dongeng populer, dan akses yang mudah dari Bandung tercipta Tangkuban Parahu
sebagai ikon wisata Jawa Barat.
Gunung Tangkuban Parahu (2084 m dpl) terbentuk dari aktivitas letusan berulang Gunung Api Sunda. Dalam catatan selama 2 abad terakhir, gunung ini meletus beberapa kali, yaitu: 1829, 1846, 1862, 1887, 1896, 1910, dan tahun 1929.
Beda menurut penduduk setempat bahwa Tangkuban Parahu ini ada karena suatu legenda bernama Legenda Sangkuriang. Sangkuriang adalah seorang anak dari wanita cantik bernama Dayang Sumbi yang hidup di tengah hutan.
Suatu hari, Sangkuriang kecil melakukan kesalahan dan membunuh anjing peliharaan mereka yang ternyata adalah jelmaan ayahnya sendiri. Dayang Sumbi yang mengetahui hal itu kemudian marah dan mengusir Sangkuriang dari rumahnya.
Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang tumbuh dewasa dan menjadi seorang pemuda kuat, sakti dan gagah perkasa. Secara tak sengaja, Ia kembali ke hutan tempatnya tinggal bersama ibundanya dulu dan bertemu dengan Ibunya si Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi yang memang terkenal cantik dan awet muda tersebut membuat Sangkuriang jatuh hati. Dia tidak sadar bahwa dia adalah ibunya sendiri. Begitu juga Dayang Sumbi juga tidak tahu bahwa pemuda gagah itu adalah anaknya sendiri yang diusirnya bertahun-tahun lalu.
Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui tanda yang menunjukkan bahwa pemuda yang gagah itu adalah Sangkuriang, putranya. Tanda itu berupa luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Meski sudah dijelaskan oleh Dayang Sumbi, Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak.
Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka bekerjalah Sangkuriang memenuhi permintaan Dayang Sumbi tersebut. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana.
Dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi. Maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk.
Sangkuriang yang gagal karena kehabisan waktu kemudian menendang perahu tersebut hingga melayang jauh dan terbalik. Perahu terbalik tersebut tertelungkup, yang dalam bahasa Sunda disebut tangkub, sehingga sampai saat ini disebut Tangkuban Parahu.
Kalau Sobat
Travelling penasaran ingin melihat dan menikmati Gunung Tangkuban Perahu ini, tiketnya
bisa dibooking di bawah ini:
Srikandi Tour and Travel; cheaper,
faster, 24 hours
Revio Building Lt. 2
Jl. Kaliwaron 58-60 Surabaya 60285
Phone: 082141606278
BB : 29F6B6B4
Ready Pesawat Dan Kereta Api
Ingin info unik dan menarik plus
tips-tips tentang travelling?
Follow kami: @travelkeren
Page Facebook: Srikandi Tour And Travel
Group: Travell Keren
Rujukan: http://goklik-info.blogspot.com/2013/02/6-tempat-wisata-indonesia-yang-lahir.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar